Musik Kintung, Musik Pemanggil Hujan

Sejumlah orang duduk mengelilingi sebatang pohon kelapa, sambil tangan mereka memukul-mukulkan seruas bambu dengan ketukan tertentu sehingga menjadi irama lagu. 

Tung kintang kintung kintang kintung tung... Kurang lebih begitu bunyinya, dan karena itu musik yang dimainkan ini dinamakan musik kintung. Hihi, lucu, ya?

Btw sepintas orang-orang ini terlihat seperti sedang bermain-main. Tapi sesungguhnya, yang mereka mainkan ini adalah ritual memanggil hujan.

 
 
 

Yap! Menurut Bang Maulana Akbar dari Dapur Teater Kalimantan Selatan, musik kintung dipercaya sebagai musik pemanggil hujan. Tradisi ini berkembang di tengah masyarakat Kelayampan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

"Musik kintung dulu awalnya hanya jadi hiburan. Pada suatu ketika saat musik kemarau, orang-orang berkumpul dan memainkan musik kintung, setelah beberapa lama hujan pun turun. Karena itulah musik kintung dipercaya bisa menurunkan hujan," ceritanya ke saya.

Saya bertemu teman-teman Dapur Teater Kalsel di Festival Budaya Terapung 2015. Dapur Teater Kalsel menjadi salah satu peserta pawai budaya dengan menampilkan permainan musik kintung ini.

"Peserta diharuskan menampilkan budaya Banjar yang benar-benar orisinal. Nah, kami merasa musik kintung ini benar-benar orisinal. Makanya kami tampilkan untuk mengenalkan, selain itu momennya pas karena saat ini sedang musim kemarau," Bang Maulana melanjutkan.

Sebelumnya saya sama sekali gak pernah mendengar tentang musik kintung. Dan setelah tau bahwa dalam khasanah budaya Banjar ternyata ada ritual seunik itu, saya betul-betul takjub. Wow, budaya Banjar itu sungguh luar biasa KAYA! 

Jadi, daripada menyebarkan broadcast nyuruh orang-orang nyediain air garam di baskom, gimana kalo sekarang kita rame-rame mainin musik kintung aja? Biar hujan cepet turuuuuun, hehe...

Penasaran gak musik kintung itu bunyinya kayak apa? Cekidot nih :


Hem, sekarang saya jadi penasaran, orang-orang Kelampayan masih ada yang memainkan ritual musik kintung ini gak, ya? Kalau ada yang tau, let me know, ya!

Komentar