Get Lost in Kotabaru : Pulau Kerasian (part #1)

“Lo harus ke Pulau Kerasian! Indah banget!” 

Itu pesan seorang temen sebelum saya ke Kotabaru. Dia sendiri belum pernah ke Kotabaru, apalagi ke Pulau Kerasian itu. Deuh…

Emangnya sebagus apa sih?

***

Tiba-tiba aja minggu kemaren saya gatel pingin ngebolang.  Dan satu tujuan langsung terlintas di benak : Pulau Kerasian.

Pulau Kerasian adalah salah satu gugusan pulau di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan. Ada dua pulau lain yang berdekatan, yakni Pulau Kerumputan dan Pulau Kerayaan.

Saya berangkat dari Kotabaru naik mobil angdes (angkutan pedesaan) tujuan Tanjung Lalak sekitar pukul 13.00. Ongkosnya Rp 55 ribu. 

Mula-mula hati masih riang. Lewat pelabuhan Tanjung Serdang, jalannya mulai bikin mual. Dan begitu mobil memintas lewat jalan PT Inhutani, OH MY, itu kayak gak ada ujungnya.

Mobil memintas karena jalan di Lontar rusak parah. Tapi jalan yang jadi pintasan pun gak lebih baik. 

Truk pengangkut kayu hilir mudik. Kalo panas berdebu dan kalo hujan berlumpur. Dan sepanjang jalan kiri kanan yang diliat hutan melulu.

Mobil sampai di Desa Tanjung Lalak, ibukota Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, sekitar pukul 18.00. Mobil berhenti di dekat dermaga penyeberangan. 

Dari dermaga, pulau-pulaunya udah keliatan. Yang paling dekat sebelah kiri itu Pulau Kerasian, sebelah kanannya Pulau Kerumputan, dan yang tengah paling jauh kecil mungil adalah Pulau Kerayaan.

Sejumlah kapal tambat di dermaga, menunggu penumpang. Kalau ke Pulau Kerasian, tarifnya cuma Rp5 ribu perorang. Kapalnya ada dari pagi sampe sore. 

Tapi kalau ke Pulau Kerumputan dan Pulau Kerayaan lebih mahal karena jauh dan penumpangnya jarang, jadi pake sistem carter gitu. 

Ke Pulau Kerumputan Rp 40 ribu dan ke Pulau Kerayaan Rp 150 ribu. Kecuali kalo rombongan atau kebetulan ada penumpang lain, kita bisa sharing. 

Sekitar 30 menit naik kapal, akhirnya nyampe juga. Pulau Kerasian, here I am!

Hari udah gelap. Saya duduk-duduk sebentar di dermaga, menikmati senja. Kemudian beberapa orang mulai bertanya, mau kemana? Dalam hati saya jawab, saya juga gak tau, hahaha… Asli, saya gak punya tujuan sama sekali.

Sebenernya, ada temennya temen yang tinggal di Pulau Kerasian. Pas saya bilang mau ke sana, dikasih nomor kontaknya. 

Tapi karena sesuatu hal, terjadi selisih paham gitu deh sama si temen ini. Saya males menghubungi dan bodohnya nomor temennya yang dia kasih itu gak kesimpen.

Habis dari dermaga, saya mampir ke mesjid. Masuk mesjid banyak anak-anak lagi ngaji dan tiba-tiba pandangan mereka semua tertuju ke saya, jadi berasa Miss Indonesia, hahaha…

Aduh, risih banget. Apalagi pas mereka mulai merubung dan beberapa anak laki-laki jail sok ngegoda gitu…  *tante-tante digodain 😴

Tapi di mesjid juga saya nemu malaikat penyelamat. Namanya Rusmiany. Umurnya baru mau 20 tahun. Dia lagi ngajar ngaji. 

Dia menghampiri pas ngeliat saya kebingungan di mesjid gak ada mukena. Trus dia ngajak tidur di rumahnya. Hore! *padahal mah ke mesjid emang itu modusnya*

---bersambung---