MEDAN! HORAS! : ISTANA MAIMUN

Pagi-pagi sebelum mulai liputan ㇐yang mana itu adalah tugas utama yang sebenarnya saya dikirim ke Medan 😁, saya nyempetin maen ke Istana Maimun. Gak jauh ternyata dari hotel. Saya jalan kaki aja, lumayan bakar kalori, setengah jam, whosaaaah… 



Enaknya jalan kaki tuh bisa jalan nyantai sambil nikmati pemandangan. Kalo mau stop buat foto-foto juga enak. 

tower PDAM jadul
mesjid raya
Istana Maimun dibangun oleh raja kesembilan Kerajaan Deli, yaitu Sulthan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah, yang memerintah tahun 1873-1924. Pembangunan dimulai tahun 1888 dan selesai tahun 1891. 

Luas lahannya 4,5 hektare dan luas bangunan istananya 2.700 meter persegi, dua lantai dengan 25 ruangan dan kamar. Di belakang istana ada bangunan-bangunan lain, tempat tinggalnya keluarga kerajaan sampe sekarang. 

Masuk ke Istana Maimun gak pake tiket. Tapi karena istana ini dikelola secara pribadi oleh keluarga, jadi ada sumbangan sukarela gitu deh.

gerbang
tampak depan
detail
salah satu sudut
yang nerima tamu itu keluarga kerajaan juga, tamunya sampe Papua
pelaminan
westernisasi pun masuk sampe istana -____-''
bisa beli oleh-oleh
bisa foto pake baju adat juga
dipandang aja, jangan didudukin
ini juga cuma buat diliatin, jangan diambil
ini yang bangun Istana Maimun
brondooong 😘
putri yang tertukar, gkgkgk
diliat jamnya kalo mau berkunjung
Di sisi kanan depan bangunan istana, ada sebuah bangunan kecil beratap ijuk dengan bentuk unik. Di dalamnya tersimpan meriam yang dinamai Meriam Puntung. Legendanya meriam itu merupakan jelmaan salah seorang putri Kerajaan Deli bernama Mambang Khayali.

Dia berubah jadi meriam untuk mempertahankan istana dari serbuan Raja Aceh yang marah karena pinangannya ditolak kakak sang putri, bernama Putri Hijau. Meriamnya pecah jadi dua, yang sebelah menurut dongeng jatuh di Tanah Karo, yang sebelahnya lagi yang tersimpan di Istana Maimun ini. Tapi sayang pas saya dateng itu bangunannya terkunci. 

Komentar