The Time Keeper

Judul : The Time Keeper
Penulis : Mitch Albom
Penerbit : Gramedia
Tebal : 312 Hal
Harga : Rp 57.500


Salah satu yang jadi panduan saya kalo beli buku adalah sinopsis di sampul belakangnya. Kadang menipu juga, dari sinopsisnya keren, tapi isinya mengecewakan.

Nah, buku ini sinopsisnya keren, dan isinya : WOW KEREN BANGET PAKE KOPROL !!!

The Time Keeper mengajarkan makna waktu. Ada orang yang ingin lebih banyak waktu, ada yang ingin waktu cepat berlalu, ada juga yang sibuk mengkhawatirkan waktu tapi gak melakukan apa-apa.

Diawali dengan fabel tentang manusia pertama di Bumi yang menghitung waktu, Dor. Dia membuat jam dan kalender. Sampai istrinya jatuh sekarat, Dor ingin melawan dewa-dewa untuk menghentikan waktu dan memutar balik jam.

"Burung-burung tidak terlambat. 
Anjing tidak perlu melihat jam tangan. 
Rusa tidak ribut-ribut tentang hari ulang tahun yang telah lewat.
Hanya manusia yang mengukur waktu.
Hanya manusia yang menghitung jam.
Itu sebabnya hanya manusia yang mengalami ketakutan hebat yang tidak dirasakan makhluk-makhluk lainnya.
Takut kehabisan waktu."

Dor lalu terbangun di sebuah goa. Di goa itu ada kolam, dan dari kolam itu Dor bisa mendengar suara-suara orang yang berdoa agar diberi lebih banyak waktu. Dor terpenjara di goa itu selama enam ribu tahun. Untuk memahami konsekuensi-konsekuensi dari menghitung momen-momen. Dan penderitaan yang ditimbulkannya.

Setelah itu Dor lalu dikirim kembali ke bumi. Dengan sebuah jam pasir yang bisa mengendalikan waktu.

"Kembalilah ke dunia. Saksikan bagaimana manusia menghitung saat-saat hidupnya."
"Mengapa?"
"Dulu kau menandai menit-menitnya. Tetapi apakah kau telah menggunakannya dengan bijaksana? Untuk berdiam diri saja? Untuk menikmatinya? Untuk merasa bersyukur? Untuk bersuka cita dan memberikan suka cita?"

Di bumi Dor harus menemukan dua jiwa, yang satu menginginkan banyak waktu, dan satunya lagi menginginkan terlalu sedikit. Untuk menemukan alasan mengapa Tuhan membatasi hari-hari manusia.

Lucu dan seru banget waktu Dor turun ke Bumi. Dia balikkan jam pasir, semua membeku, dia pelajari segala sesuatu tentang dunia dan manusia, dan setelah paham dia balikkan lagi jam pasirnya, dan semua kembali normal, tapi waktu sama sekali gak bergerak. Dor menjelajah berbagai negara, berenang menyeberangi Samudera Atlantik, dan akhirnya terdampar di New York.

Di bumi Dor bekerja di toko jam. Dan di toko jam itu dia bertemu Sarah Lemon, seorang remaja yang terlalu pintar tapi gak populer di sekolahnya, dan Victor Delamonte, seorang pengusaha kaya raya yang terserang penyakit ganas. Sarah patah hati gara-gara seorang cowok dan ingin bunuh diri. Sementara Victor gak mau mati dan akan melakukan apa saja agar mendapat satu masa kehidupan lagi.

Keduanya lalu dipertemukan oleh Dor. Mereka diperlihatkan masa depan, apa yang terjadi setelah mereka mencoba menghentikan waktu.

Victor berniat membekukan tubuhnya, dengan harapan saat teknologi kedokteran sudah lebih maju, dia bisa dibangkitkan dan penyakitnya diobati sehingga dia bisa hidup lebih lama. Tapi kemudian dia menyesal kala melihat istrinya menangis saat menemukan jenazahnya. Dia menyesal telah merampas kedekatan terakhir mereka karena sibuk dengan proyek ini.

Di masa depan setelah beratus-ratus tahun, Victor memang masih hidup. Tapi dalam tabung dengan banyak kabel. Bukan seperti yang dibayangkannya.

"Ada sebabnya mengapa Tuhan membatasi hari-hari kita."
"Mengapa?"
"Supaya setiap hari itu berharga."

Sedang Sarah, akhirnya juga menyadari kebodohannya mengakhiri hidup karena menyebabkan ibu dan orang-orang yang disayanginya bersedih.

"Waktu bukanlah sesuatu yang bisa kau kembalikan. Saat berikutnya mungkin merupakan jawaban atas doamu. Menolaknya berarti menolak bagian yang paling penting dari masa depan."
"Apa itu?"
"Harapan."

Di masa depan, Sarah yang selamat dari percobaan bunuh dirinya menjadi seorang dokter dan menemukan obat untuk penyakit paling ditakuti yang menyerang Victor. Victor-lah yang menanggung biaya kuliahnya.

***

Kena banget gak sih ceritanya?

Well, gara-gara buku ini saya resmi jatuh cinta sama Mitch Albom!

Ide tulisannya, cara dia nulis, dan alur ceritanya itu brilian banget. Kata-katanya dirangkai dengan sederhana, gak njlimet, ngalir, tapi kuat. Enak banget bacanya. Banyak kalimat yang indah juga. Banyak buku karya penulis luar menurut saya terlalu hebat sampe saya gak paham maksudnya opo tho, haha...

 A really must read !!!

Time is a gift. Share it. : )

Komentar