Banyak misteri di dunia ini yang begitu rumit. Sulit dimengerti, apalagi dipecahkan. Salah satu yang sedang saya alami sekarang adalah remote tv yang tiba-tiba menghilang disaat saya sangat membutuhkannya.
Bukan sekali ini aja kejadian gaib ini saya alami. Tapi udah sering banget. Tiap kali dicari, pasti tuh remote mendadak ngilang gitu aja. Kayak seseorang yang sengaja menghindari kita ketika dia tau kita punya perasaan sama dia tapi dia ga punya perasaan yang sama dan berusaha menjaga perasaan kita. *opo thooo*
Misteri tingkat tinggi juga kerap saya jumpai setiap pagi. Tepatnya pas bangun darihibernasi tidur. Pas buka mata, lantai kamar saya akan penuh dengan helai-helai rambut. Bukan satu dua, tapi buanyak. Dalam seminggu kalo dikumpulin dan digulung-gulung mungkin bisa dijadikan bola takraw. Yang lebih aneh lagi, meski bergumpal-gumpal rambut rontok dari kepala ini setiap hari, rambut saya kayanya segitu-gitu aja, ga pernah abis. Heran bener saya.
Misteri tingkat tinggi juga kerap saya jumpai setiap pagi. Tepatnya pas bangun dari
Tapi dari semua misteri yang melingkupi hidup saya, ini misteri yang paling paling paling misteri. Lebih sulit daripada memahami proses pembentukan alam semesta. Ini baru aja saya temuin beberapa hari lalu. Jadi ceritanya saya mau wawancara sama seseorang. Tepatnya salah satu pejabat di sebuah BUMN.
Pertama saya SMS sambil menyebutkan hal apa yang mau saya tanyakan, terus dijawab bahwa yang bersangkutan sedang rapat. Saya minta dikabari kalo rapatnya udah kelar, tapi sampe malam ga ada balesan.
Dua hari kemudian, saya SMS lagi, meminta waktu wawancara via telepon. Tapi dijawab bahwa dia sedang sibuk mempersiapkan kedatangan presiden dan meminta menghubungi bagian humas. Fine. Saya telepon humas. Hanya untuk mendapat jawaban yang sama sekali ga memuaskan, karena si humas ini ga tau-menau tentang masalah yang saya tanyakan.
Lalu tanpa merasa berdosa, si humas itu meminta saya menghubungi pejabat tersebut, yang notabene sebelumnya menyuruh saya menghubungi dia. Kadal. Setelah berbasa-basi, saya pun menutup telepon dan terbersit niat menabrakan diri ke kontainer.
Ga berapa lama, tiba-tiba telepon kantor berdering. Satpam nongol dari lobi, katanya ada telepon buat saya. Eh ternyata dari si humas yang tadi. Ternyata dia habis ditelepon sama si pejabat itu dan pejabat itu meminta dia menghubungi saya. Kepada si humas, si pejabat itu menjelaskan bahwa masalah yang mau saya tanyain udah beres bla bla bla. Lalu oleh si humas, pernyataannya itu disampein ke saya.
Saya manggut-manggut aja. Selesai telponan, dalam hati saya bertanya, kenapa si pejabat itu harus menelpon si humas dan lalu menyuruh si humas menghubungi saya? Bukannya lebih simpel kalo dia langsung aja nelpon saya? Kenapa jadi muter-muter gini?
Komentar
Posting Komentar